Kamis, 22 November 2012

kolaborasi antara arsitektur client dengan arsitektur server


Berikut ini kolaborasi antara arsitektur client dengan arsitektur server :

1. Arsitektur Single- Tier
Definisi satu-tier arsitektur, seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini, adalah bahwa semua komponen produksi dari sistem dijalankan pada komputer yang sama. Ini adalah sederhana dan paling mahal alternatif. Ada kurang perlengkapan untuk membeli dan mempertahankan. Kelemahan dari jenis ini pelaksanaan keamanan lebih rendah dan kurangnya skalabilitas. Sebuah arsitektur skalabel ketika dapat dengan mudah diperluas atau ditambah untuk memenuhi kebutuhan peningkatan kinerja.
kaloborasi telematika1

2. Arsitektur Two-tier
Dalam dua lapis klien / server arsitektur, antarmuka pengguna pengguna ditempatkan di lingkungan desktop dan sistem manajemen database jasa biasanya dalam sebuah server yang lebih kuat merupakan mesin yang menyediakan layanan bagi banyak klien. Pengolahan informasi dibagi antara sistem user interface lingkungan dan lingkungan server manajemen database. Manajemen database server mendukung untuk disimpan prosedur dan pemicu.. Vendor perangkat lunak menyediakan alat-alat untuk menyederhanakan pengembangan aplikasi untuk dua lapis klien / server arsitektur.
kaloborasi telematika2

3. Arsitektur Three-tier
Arsitektur Three-Tier diperkenalkan untuk mengatasi kelemahan dari arsitektur two-tier. Di tiga tingkatan arsitektur, sebuah middleware digunakan antara sistem user interface lingkungan klien dan server manajemen database lingkungan. Middleware ini diimplementasikan dalam berbagai cara seperti pengolahan transaksi monitor, pesan server atau aplikasi server. The middleware menjalankan fungsi dari antrian, eksekusi aplikasi dan database pementasan. Di samping itu middleware menambahkan penjadwalan dan prioritas untuk bekerja di kemajuan. Three-tier klien / server arsitektur digunakan untuk meningkatkan performa untuk jumlah pengguna yang besar dan juga meningkatkan fleksibilitas ketika dibandingkan dengan pendekatan dua tingkat. Kekurangan dari tiga tingkatan arsitektur adalah bahwa lingkungan pengembangan lebih sulit untuk digunakan daripada pengembangan aplikasi dari dua lapis.
kaloborasi telematika3
  • Three tier dengan pesan server – Pada arsitektur ini, pesan akan diproses dan diprioritaskan asynchronously. Header pesan memiliki prioritas yang mencakup informasi, alamat dan nomor identifikasi. Server pesan link ke relasional DBMS dan sumber data lainnya. . Pesan sistem alternatif untuk infrastruktur nirkabel.
  • Three tier dengan server aplikasi – Arsitektur ini memungkinkan tubuh utama untuk menjalankan sebuah aplikasi pada tuan rumah bersama bukan di sistem user interface lingkungan klien. Server aplikasi logika bisnis saham, perhitungan dan pengambilan data mesin. . Dalam aplikasi arsitektur ini lebih terukur dan biaya instalasi kurang pada satu server dibandingkan mempertahankan masing-masing pada klien desktop.
sumber : 

http://catatandigital15.wordpress.com/2012/11/17/kolaborasi-arsitektur-client-dan-arsitektur-server/

Teknologi Interface

Teknologi Interface dapat dikatakan sebagai teknologi antarmuka, dapat dilakukan dengan menggunakan website, jaman sekarang teknologi user interface sangatlah sering digunakan dan sudah bukan sebagai hal yang mengherankan.

interface merupakan fungsi atribut sensor dari suatu sistem (aplikasi, perangkat lunak, kendaraan, dll)  yang berhubungan dengan pengoperasiannya oleh pengguna. Jadi misalkan ada suatu benda, misalkan kita ambil contoh komputer, komputer terdiri dari komponen-komponen seperti hardware dan software dimana dari komponen-komponen yang ada pada komputer, bekerja untuk menghasilkan sebuah tampilan yang disebut antarmuka (interface) yang menghubungkan antara pengguna dengan komputer tersebut.

Jadi, interface telematika adalah atribut sensor dari pertemuan sistem jaringan komunikasi dan teknologi informasi yang berhubungan dengan pengoperasian oleh pengguna. Ada beberapa teknologi yang terkait dengan interface telematika, yaitu :

HUD (Head-Up Display) System
adalah setiap tampilan yang transparan menyajikan data tanpa memerlukan pengguna untuk melihat diri dari sudut pandang atau yang biasa. Asal usul nama berasal dari pengguna bisa melihat informasi dengan kepala “naik” (terangkat) dan melihat ke depan, bukan memandang miring ke instrumen yang lebih rendah.
HUD terbagi menjadi 3 generasi yang mencerminkan teknologi yang digunakan untuk menghasilkan gambar, yaitu: 
  • Generasi Pertama – Gunakan CRT untuk menghasilkan sebuah gambar pada layar fosfor, memiliki kelemahan dari degradasi dari waktu ke waktu dari lapisan layar fosfor. Mayoritas HUDs beroperasi saat ini adalah dari jenis ini.
  • Generasi Kedua – Gunakan sumber cahaya padat, misalnya LED, yang dimodulasi oleh sebuah layar LCD untuk menampilkan gambar. Ini menghilangkan memudar dengan waktu dan juga tegangan tinggi yang dibutuhkan untuk sistem generasi pertama. Sistem ini pada pesawat komersial.
  • Generasi Ketiga – Gunakan waveguides optik untuk menghasilkan gambar secara langsung dalam Combiner daripada menggunakan sistem proyeksi.

                                         


Tangible User Interface (TUI)
Bayangkan sebuah gunug es, sejumlah massa es yang mengambang di lautan. Hal tersebut merupakan metafora dari TUI (Tangible User Interface). TUI memberikan bentuk fisik ke informasi digital dan komputasi, menyelamatkan bit dari bagian bawah air, pengaturan pengapungan, dan membuatnya langsung bisa dikendalikan dengan tangan manusia. TUI dibangun atas dasar ketrampilan dan penemapatan informasi fisik yang berwujud digital di dalam ruang fisik. Tantangan rancangannya adlah ekstensi mulus dari affordance fisik dari objek ke dalam domain digital (Ishii dan Ullmer, 1997).
Ada terdapat 4 buah karakteristik dari TUI, yaitu:
  1. Representasi fisik digabungkan untuk mendasari komputasi informasi digital.
  2. Representasi fisik mewujudkan mekanisme kontrol interaktif.
  3. Representasi fisik perseptual digabungkan untuk secara aktif ditengahi representasi digital.
  4. Keadaan fisik terlihat “mewujudkan aspek kunci dari negara digital dari sebuah sistem.

Representasi Tangible Sebagai Kontrol
Gambar 1 menggambarkan ide utama dari TUI untuk memberikan representasi (physical dan graspable)nyata eksternal ke informasi digital. Represenntasi tangible membantu jemabatan batas antara fisik dan dunia fisik. Representasi tangible juga adalah komputasi digabungkan  dengan kontrol terhadap dasar informasi digital dan model komputasi.
 Fungsi dari representasi tangible adalah sebagai pengendali fisik interaktif. Upaya TUI untuk mewujudkan informasi digital dalam bentuk fisik, memaksimalkan kelangsungan informasi dengan manipulasi sambungan ke dasar perhitungan. Melalui pemanipulasian fisik dari representasi tangible, representasi digital diubah.

Computer Vision
Computer vision merupakan proses otomatis yang mengintegrasikan sejumlah besar proses untuk persepsi visual, seperti akuisisi citra, pengolahan citra, pengenalan dan membuat keputusan. Computer visionmencoba meniru cara kerja sistem visual manusia (human vision) yang sesungguhnya sangat kompleks. Untuk itu, computer vision diharapkan memiliki kemmpuan tingkat tinggi sebagaiman human visual. Kemampuan itu diantaranya adalah:
  • Object detection  → Apakah sebuah objek ada pada scene? Jika begiru, dimana batasan-batasannya..?
  • Recognation        → Menempatkan label pada objek.
  • Description          → Menugaskan properti kepada objek.
  • 3D Inference        → Menafsirkan adegan 3D dari 2D yang dilihat.
  • Interpreting motion → Menafsirkan gerakan.
Computer Vision sering didefinisikan sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana komputer dapat mengenali obyek yang diamati/ diobservasi. Cabang ilmu ini bersama intelijensia semu (Artificial Intelligence) akan mampu menghasilkan sistem intelijen visual (Visual Intelligence System). Computer Vision adalah kombinasi antara Pengolahan Citra dan Pengenalan Pola yang hubungan antara ketiganya dapat dilihat pada gambar 1. Pengolahan citra merupakan proses awal dari computer vision, sedangkan pengenalan pola merupakan proses menginterpretasikan citra.

sumber : 
http://catatandigital15.wordpress.com/2012/11/17/teknologi-interface/

Minggu, 04 November 2012

GPS (Global Positioning System)

Salah satu contoh implementasi telematika adalah Sistem Navigasi atau GPS.  GPS adalah GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi serta informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca, bagi banyak orang secara simultan. Bila Anda ingin lebih cepat sampai ke tempat yang dituju tanpa harus bertanya ke sana kemari, maka alat GPS yang dimuati peta elektronis daerah tujuan Anda memang merupakan sarana yang tepat. Begitu pula dengan membawa GPS ke mana pun melangkah, maka bila terjadi musibah dalam perjalanan, operator di stasiun pemantau akan segera melacak posisi Anda. Karena itu, tindakan penyelamatan dapat segera dilakukan.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0lf_-426bf-tvSSx5kKnxW_tQpYnLF830FV_vCoDJUlJX5UEXfUL9NJWCpeVJeDBHXiR3OBWWzwexCOpwJzybtummWedrCQqXLAP-aAbpZTYpT_D_n7Ww_ppaDemy2s5oKBm0KGfOaLU8/s1600/GPS.gif


Namun ada pula kekurangan dari GPS itu sendiri diantaranya Penggunaan GPS untuk mengetahui posisi yang mengandalkan setidaknya tiga satelit ini tidak selamanya akurat. GPS ini dipengaruhi oleh posisi satelit yang berubah dan adanya proses sinyal yang ditunda. Kecepatan sinyal GPS ini juga seringkali berubah karena dipengaruhi oleh kondisi atmosfer yang ada.

Penerapan Telematika

Hallo bloggers ^^

Kali ini saya akan membahas tentang TELEMATIKA, sebelumnya apa ada yang sudah tau apa itu telematika ? ok langsung aja ya guys

TELEMATIKA yaitu penggabungan kata dari telekomunikasi, multimedia dan informatika. Jadi telematika itu adalah perpaduan antara konsep telekomunikasi dan informasi komputerisasi. Salah satu contoh penerapan telematika dalam bidang media yaitu e-news. 


E-news itu sendiri adalah singkatan dari elektronik news. E-news sama saja dengan media berita yang lain seperti koran, atau berita ditelevisi. Hanya saja e-news dikemas berbeda agar memudahkan seseorang mencari atau mendapatkan informasi melalui akses internet. Tidak hanya dalam e-news, telematika juga sudah berkembang di bidang lainnya antara lain e-learning yaitu untuk membantu proses belajar mengajar atau e-goverment dll.


Jumat, 19 Oktober 2012

Studi Kasus PT Biskuit Crown

nama : kallida da jopra
kelas : 4ka15
npm  : 15109549

supplay chain management ( SCM ) yaitu sebuah proses dimana produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumen dari sudut struktural. tujuan dari scm itu sendiri adalah untuk memaksimalkan nilai yang dihasilkan secara keseluruhan. scm yang terintegrasi akan meningkatkan keseluruhan nilai yang dihasilkan dari rantai suplay tersebut.
masing-masing produsen memproduksi serta mengolah bahan mentah (yg dibutuhkan) menjadi bahan baku. Bahan baku jadi yang telah diproses lalu akan di supply kepada PT. Biskuit Crown melalui distributor. Di PT. Biskuit ini, bahan baku akan diproses kembali untuk dijadikan bahan jadi. Proses Pembuatan biskuit ini meliputi proses uji kelayakan dari masing-masing bahan untuk mendapatkan kualitas biskuit yang baik. Komposisi dari biskuit ini adalah tepung terigu, gula, garam, susu, keju, telur, soda kue, minyak nabati, dan kedelai. Lalu bahan jadi tersebut diolah menjadi biskuit. Biskuit dikemas oleh plastik, trakhir dibungkus dalam kemasan kaleng. Proses pengemasan produk di lakukan secara teliti agar biskuit tersebut steril
Biskuit yang telah jadi siap di kirim kepada distributor lokal dan distributor internasional. Distributor lokal menyalurkan biskuit ke grosir dan pedagang eceran. Distributor internasional menyalurkan biskuit ke supermarket (luar negeri). Lalu produk yang telah disalurkan oleh distributor bisa di nikmati (konsumsi) oleh konsumen di supermarket dan lain-lain.
Question
• Where do you source your materials?

 Bahan mentah didapat dari perusahaan yang menghasilkan bahan seperti tepung, gula ,mentega, telur, minyak nabati, kaleng, dll.
• Where do you process or convert them? 

Di pabrik biscuit crown
• What channels of distribution do you use? 

Chanel di dapat dari mitra kerja perusahaan-perusahaan.
• How do you build a strong relationship with your suppliers and customers?

 Dengan meningkatkan kualitas
• How do you get direct information from your end-consumers? 

Dengan cara layanan hotline bebas pulsa yang siap membantu pelanggan dalam memenilai kualitas suatu produk.
• What logistics structure should you impose? 

Tepat waktu, efisien dan terstruktur sehingga kualitas barang terjaga dengan maksimal.
• How do you coordinate your information flows and systems globally? 

menganalisis data di dalam system sehingga kekurangan yang ada dapat segera teratasi.
• And how do you set up incentive systems for all of your partners in the supply chain to optimize overall performance? 

Dengan cara memberikan partner business bonus yang besar dalam suatu kurun waktu agar kinerja partner maksimal.

Minggu, 22 April 2012

PSSI Tunggu Investigasi FIFA



PSSI  belum memberikan respons kepada FIFA terkait hukuman yang diterima oleh pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia Aji Santoso ketika menghadapi pertandingan Pra Piala Dunia (PPD) 2014 melawan Bahrain. PSSI justru masih menunggu hasil investigasi federasi sepakbola dunia itu terhadap wasit asal Lebanon yang memipin laga itu.   

"PSSI tetap akan memakai pelatih Aji (Santoso). Kami belum memberikan reaksi ke FIFA. Sementara ini, kami masih menunggu hasil investigasi FIFA terhadap wasit. Jika FIFA memberikan sanksi kepada wasit, maka kami akan meminta untuk ditinjau ulang hukuman kepada Aji," ujar Ketua Umum PSSI Djohar Arifin kepada SP, Selasa (17/4).   

Aji menerima sanksi denda sebesar 6.000 franc Swiss atau sekitar Rp 59,7 juta, serta larangan mendampingi tim sebanyak empat laga, menyusul kartu merah yang diterimanya dalam pertandingan terakhir Pra-Piala Dunia 2014 melawan Bahrain pada 29 Februari lalu.   Menanggapi hal itu, Aji menyatakan dapat menerima keputusan tersebut, meskipun belum mengetahui tentang mekanisme pembayaran denda. 

"Jika itu sudah menjadi keputusan FIFA, saya bisa terima dengan jiwa yang besar. Yang penting, saya bisa ambil pelajaran dari kejadian di Bahrain itu," ujar Aji, kemarin.   

Namun, mantan pemain Persebaya Surabaya ini, mengaku tidak tahu-menahu cara pembayaran sanksi tersebut. Pasalnya, dia belum menerima konfirmasi dari pengurus PSSI akan hal itu, tetapi dia berharap PSSI dapat membayar denda tersebut.   

Seperti dilansir dalam surat FIFA, sanksi kepada Aji dijatuhkan, setelah pemain tim "Garuda" era 1990-an itu, dinilai terbukti melontarkan pernyataan yang menuding adanya suap kepada perangkat pertandingan Bahrain melawan Indonesia.   

Sementara itu, manajer Persib Bandung Umuh Muchtar menyatakan, pihaknya sudah menerima surat pemanggilan pemain untuk membela timnas dari PSSI pada Senin (16/4) lalu. Namun, pihaknya belum bisa menentukan sikap terkait pemanggilan pemain tersebut. 

"Kami akan bicarakan dulu dengan semua pengurus. Kami lagi rundingkan gimana baiknya. Kami juga mau(pemanggilan) ini disesuaikan dengan kompetisi. Takutnya klub yang lain tidak melepas pemainnya, dan ini berbahaya," kata Umuh.   

Dari 11 pemain yang berlaga di Indonesian Super League (ISL), terdapat tiga nama punggawa "Maung Bandung" yang dipanggil untuk mengikuti seleksi timnas senior di Yogyakarta. Mereka adalah Zulkifli Syukur, Muhammad Nasuha, dan Muhammad Ilham.
Sumber :
http://www.suarapembaruan.com/home/aji-santoso-dihukum-pssi-tunggu-investigasi-fifa/19206

Pembangunan Infrastruktur 2012 Fokuskan Indonesia Bagian Timur



Sesuai dengan arah kebijakan dan sasaran pembangunan infrastruktur 2012, peningkatan kapasitas, kuantitas dan kualitas infrastruktur penunjang pembangunan akan difokuskan di Indonesia bagian timur.
Hal tersebut disampaikan Staf Ahli Bidang Sumber Daya Manusia dan Penanggulangan Kemiskinan, Kementerian PPN/Bappenas, Dr. Ir. Imron Bulkin, MRP, dalam rapat dengan Badan Anggaran DPR RI, di Gedung DPR, Rabu (15/6).
Secara garis besar, ada tiga arah kebijakan infrastruktur 2012 yaitu meningkatkan pelayanan infrastruktur sesuai dengan SPM, mendukung peningkatan daya saing sektor riil, dan meningkatkan Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS).
Selain itu, dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas, Dr. Prasetijono Widjojo MJ, MA, juga menyampaikan paparannya terkait Prioritas Nasional 7, yaitu Iklim Investasi dan Iklim Usaha. “Tema prioritas 7 adalah peningkatan investasi melalui perbaikan kepastian hukum, penyederhanaan prosedur, perbaikan sistem informasi, dan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK),” jelasnya.
Lebih lanjut, Deputi Bidang Ekonomi menjelaskan, prioritas tersebut harus didukung oleh substansi inti antara lain harmonisasi peraturan perundang-undangan yang tumpang tindih dan tidak konsisten, Penerapan Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), pengembangan dan penetapan Sistem Logistik Nasional pengoperasian secara penuh Nasional Single Window (NSW), penetapan lokasi KEK, dan sinkronisasi kebijakan ketenagakerjaan dan iklim usaha.
Sementara itu, Ir. Bemby Uripto, MSc, Staf Ahli Bidang Tata Ruang dan Kemaritiman, Kementerian PPN/Bappenas menyampaikan sasaran utama pembangunan 2012 terkait Prioritas 8 yaitu energi. Dikatakannya, ada enam prioritas terkait dengan energi yakni, meningkatkan kapasitas pembangkit listrik sebesar 3000 MW (megawatt), baik oleh pemerintah mapun badan usaha, meningkatkan rasio elektrifikasi menjadi 73,6 persen, meningkatkan produksi minyak bumi menjadi 970 barel per hari, meningkatkan produksi gas bumi menjadi 1404 ribu setara barel minyak per hari, serta meningkatkan produksi batubara menjadi 332 juta ton dan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi sebesar 1374 MW.
Sumber :